Bab Mubtada’ Dan Khabar
Oleh
kelompok 1
Nama
:
1.
Ujang Agil Pamungkas
|
2.
Nurul Chotimah
|
3.
Maya Candy Ningtiyas
|
4.
Nur Rohmawati Ulfa
|
5.
Maulida Ista
|
Mubtada’
Khobar
خبر
|
مبتدأ
|
باب
جميل
جميل
نافذۃ
جميلۃ
جميلۃ
|
هذا
الباب
هذاالباب
هذە
النافذۃ
هذەالنافذۃ
|
A. Penjelasan:
·
مبتدأ (subjek), خبر (predikat) atau susunan
جملۃ إسميۃ
·
Mubtada’
ialah isim marfu’ yang kosong atau bebas dari amil lafadz, yakni yang
merofa’kan mubtada’ itu bukan amil lafadz, seperti fa’il atau naibu fa’il,
melainkan oleh amil ma’nawi yaitu oleh ibtida atau permulaan kalimat saja
sedangkan khobar adalah isim
marfu’yang dimusnadkan atau disandarkan kepada mubtada’, yakni tidak ada nada
khobar kalau tidak ada mubtada’ dan mubtada’ itulah yang merofa’kan khobar.
·
Antara subjek
dan predikat harus sesuai, artinya; jika subjeknya مذكر (Mudzakkar/laki-laki), maka predikatnya
juga harus مذكر (Mudzakkar/laki-laki), sebaliknya jika subjeknyaمؤنث (Muannats/perempuan), maka predikatnya juga
harus مؤنث (Muannats/perempuan)
dan seterusnya.
B. Contoh
C. Latihan
I.
Susunlah menjadi
kalimat yang benar !
تدريبات
مثال : باب/جميل : هذاباب, الباب جميل, هذاالباب
جميل
نافذۃ/جميلۃ : هذہ نافذۃ, النافذۃ جميلۃ,
هذہ النافذۃ جميلۃ
۱.
.سبورۃ/متسخۃ:
٢.
فصل/واسع:
٣.
مدرسۃ/نظيفۃ:
٤.
مدرس/ نشيط:
٥.
حديقۃ/ واسعۃ:
الفصل
هذا
فصل, الفصل واسع, والفصل جميل, هو أيظا نظيف, في الفصل مكاتب وكراسي وسبورۃ, للفصل
باب جميل ونوافذۃ جميلۃ, وفي الفصل ساعۃ, والساعۃ جديدۃ, وجميلۃ, وفي الفصل صورۃ,
واصورۃ جميلۃ, الصورۃ علي الحائط, وفي الفصل خريطۃ, والخريطۃ جميلۃ, والخريطۃ علي
الحائط أيظا, الحائط نظيف, امام الفصل فناء, والفناء واسع, وفي الفناء أزهار,
والأزهار متنوعۂ, والأزهار جميلۂ.
اجيب
۱. هل الفصل واسع!
٢. هل
الفصل متسخ؟
٣. أين
الصبورۃ؟
٤. أين
الخاريطۂ والفناء؟
0.
هل
الساعۂ جميلۂ؟
II.
SEMPURNAKAN
KALIMAT DI BAWAH INI !!!...
١ . الفصل- واسع- هذا –
فصل
٢.
البيت – في – البيت – في – من - ربه
٣ . هل - نظيف؟ - متسخۂ – هي - لا – الخريطۂ
٤.
كبيرۃ – لا – مدرسۃ – هل – المدرسۃ - صغيرۃ
٥. حديقۃ – الحديقۃ – هذہ - نظي
Bab istifham (kata tanya)
Kelompok 2
Nama :
1.
Umi Munifatul
Khoiriyah
|
2.
Mar’atus
Sholahah
|
3.
Siti Fatimah
|
4.
Ninik
Widayanti
|
5.
Pipit Nur
Azizah
|
ISTIFHAM (
Kata Tanya )
|
أراكبا
بالسيّارة ؟
|
|
هل عندك قلم
؟
|
بقية ادوات الإستفهام
|
|
|
من هذا
الرّجل ؟
|
|
ما هذى ؟
|
|
متى تذهب
إلى البيت ؟
|
|
كيف
أنت ؟
|
|
اين حذائك ؟
|
|
ما هذى ؟
|
|
كم حزانة فى
المنزل ؟
|
|
ايّ قلام
هذا ؟
|
1.
Apakah kamu
mengendarai mobil?
2.
Apakah kamu mempunyai
pulpen?
Teori
:
Hamzah dan
Hal disini menunjukkan pertanyaan dan digunakan menanyakan isi kalimat
Hamzah juga bisa untuk menanyakan tentang
satu
1. siapakah lelaki ini?
2. Apa itu?
3. Kapankah kamu kerumahku?
4. Dimana sepatumu?
5. Bagaimana keadaanmu ?
6. Berapa lemari dirumahmu?
7. Pena apakah ini ?
القواعد :
من : يسأل بها عن العقلاة
ما : يسأل بها عن غير العقلاة
متى : يسأل بها عن الزّمان
اين : يسأل بها عن المكان
كيف : يسأل بها عن الحال
كم : يسأل بها عن العدد
ايّ : يسأل بها عن جميع ما تقدم
Istifham juga memiliki kata lain
selain hamzah dan hal. Termasuk kata istifham yang lain adalah :
·
Man : untuk menanyakan orang
·
Maa : untuk menanyakan bukan orang
·
Mataa : untuk menanyakan waktu
·
Aina : untuk menanyakan tempat
·
Kaifa :
untuk menanyakan keadaan
·
Kam : untuk menanyakan bilangan
·
Ayyun : untuk menanyakan semua hal
Bab Jumlah
Ismiyah
Kelompok 3
Nama :
1.
Niningsih
|
2.
Nur Laili
|
3.
Nadyatus Sa’adah
|
4.
Mahmud Rofi’i
|
JUMLAH ISMIYAH
Jumlah ismiyah merupakan susunan kalimat yang diawali dengan ism (kata benda). Biasanya
rangkaian kata yang sempurna itu terdiri atas paling sedikitnya dua kata atau
lebih. Berikut adalah contoh kalimat yang terdiri atas dua kata saja
· Taman itu indah الحديقة جميلة
· Masjid itu luas
المسجد واسع
· Hujan turun نزل المطر
Kalau kita perhatikan contoh-contoh di atas pada kalimat (al hadiqah
jamilah) taman itu indah terdiri dua suku kata. Membaca atau mendengar
kalimat tersebut semua oarng pasti paham karena ungkapan ini mengandung pikiran
yang lengkap. dan karena itu di sebut kalimat sempurna.
A. Pengertian Jumlah Ismiyah
كل جملة تتر كب من مبتد ا وخبرتسمى جملة اسمية
Setiap kalimat yang
tersusun dari mubtada dan khabar dinamakan Jumlah ismiyah.
Pendapat lain
berpendapat :
Selain itu Jumlah ismiyah merupakan susunan kalimat yang diawali dengan Isim (kata benda).
Contoh:
(المَسْجِدُ كَبِرٌ masjid itu besar)
( الدَارُ وَاسِعَةٌ rumah itu luas )
Dari contoh di atas lafaz
al masjidu adalah mubtada’, dan lafaz kabiirun adalah khobar.
Mubtada’ adalah Isim yang terletak di awal Jumlah yang di
baca Rofa’.
Khobar adalah Isim yang berfungsi untuk melengkapi mubtada’ agar
menjadi kalimat yang sempurna atau dalam bahasa arab dikenal dengan al
jumlah al mufidah, begitu pun contoh yang lainnya.
Jumlah dalam bahasa Indonesia dapat diartikan dengan susunan kalimat yang terdiri dari dua kata. Sebelum kita membahas Jumlah ismiyah lebih jauh ada baiknya kita bahas terlebih dahulu pengertian Al Ismu atau al Ismyah.
Al Ismu adalah lafaz
dalam bahasa arab yang menunjukkan makna suatu benda.
Contoh: Muhammad, qolamun (pulpen), kirdun (kera).
Di dalam Al Ismu terdapat tanda-tanda. Di antaranya adalah
a. Menerima AL
Contoh: Rumah (البيت)
,Papan tulis السبورة
b. Menerima tanwin
Contoh: kitabunbuku كتاب
c. Biasa di dahului oleh
huruf jar.
Huruf jar yaitu
(didalam) في, (ke) الي,
(dari) من, ( عن, (diatas) علي , (seperti) الكاف, (dengan) الباء.
Contoh: (didalam
masjid) في المسجد (ke rumah)الي بيت ,(dari
kelas) من فصل.
B.
Kaidah-kaidah
Dalam Jumlah ismiyah terdapat kaidah-kaidah yang pembahasannya sangat panjang dan mendetail.
·
Dibaca Rofa’
Tanda Rofa’ pada
Isim adalah dhommah, wawudan alif
Contoh:البَيْتُ صَغِيْرٌ
rumah itu kecil), al muslimuuna mahiiruuna المُسْلِمُوْنَ مَهِيْرُوْنَ ( orang-orang muslim itu pintar), al tholibaani
‘alimaaniالطَالِبَانِ عَاِلمَانِ ( dua murid itu
pintar).
· Mubtada’ harus berupa Isim Ma’rifat.
Yang di maksud Isim Ma’rifat
adalah Isim yang sudah jelas maknanya. Isim ma’rifat bisa berupa:
o Isim alam ( nama sesuatu)
Contoh: ahmadun اَحْمَدٌ( nama orang), Indonesia اِنْدُوْنِيْسِيَا ( nama Negara), baitunبَيْتٌ ( nama tempat)
· isim dhomiir
Isim dhomiir yang bisa
menjadi mubtada ’hanyalah isim dhomir yang munfasil yaitu:
Ø هو (dia
Laki-laki 1), هما (
dia laki-laki 2), هم (
mereka laki-laki banyak),
Ø هي (
dia perempuan 1), هما (
dia perempauan 2), هنّ ( mereka pr),
Ø انت ( kamu laki-laki 1), انتما ( kamu laki-laki 2), انتم (kalian
laki-laki),
Ø انت (kamu 1 perempuan), انتما (kamu
2 perempuan), انتنّ ( kalian perempuan),
Ø انا (saya), نحن ( kami / kita).
Contoh: هُوَ طَوِيْلٌ ( dialaki-laki 1
tinggi), اَنْتَ مُدَرِسٌ ( kamu laki-laki 1 guru)
· Isim yang kemasukan al
Contoh: الفصل جميل ( kelas itu indah
· Khobar berupa isim nakiroh
Isim nakiroh adalah isim yang maknanya tidak jelas atau masih umum.Tanda isim
nakiroh adalah adanya tanwin.
Contoh;
) البِلَاطَ نَظِيْفٌ lantai itu bersih)
· Mubtada’ dan khobar
harus bersesuaian dalam hal muannas dan muzakar serta mufrod,
musanna dan jama’nya.
Contoh;
فَاطِمَةُ جَمِيْلَةٌ
(fathimah itu cantik) زَيْدٌ جَمِيْلٌ ( zaid itu ganteng)الكرة صغيرة ( bola itu kecil ) التلميذان ماهران (murid dua itu
pintar) الطالبون ضاحكون ( murid-murid itu adalah orang-orang tertawa).
C.
Latihan soal
1. Buatlah jumlah
ismiyah dengan cara meletakkan khobar yang pas untuk mubtada berikut:
1.
المَدرَسَة
2. الثَّوب
3. الحِذاء
2. Buatlah jumlah ismiyah dengan cara meletakkan mubtada yang
pas untuk khobar berikut:
1. حُلو
2. سَريع
3. جَميل
3. Buatlah tiga jumlah ismiyah, mubtada pertama adalah manusia,
mubtada kedua adalah hewan, dan mubtada ketiga adalah tetumbuhan
1.
2.
3.
4. Dari beberapa jumlah berikut, mana jumlah fi’liyah, jumlah
ismiyah, fi’il, faa’il, mubtada, dan khobarnya.
1. يَسقُطُ الجِدار
2. يَشتَدُّ الحَرّ في الصَّيفِ
3. يَجولُ التّاجِر في البَلَدِ
4. الزُّجاج مَكسور
5. القِطّ جائع
5. Gantilah jumlah ismiyah di bawah ini ke jumlah fi’liyah!
1. الوَلَدُ نائمٌ
2. الكِتابُ نافِعٌ
3. المَطَرُ كَثيرٌ
6. Rubahlah jumlah fi’liyah berikut ke jumlah ismiyah!
.1ضاعَ المِفتاحُ
|
2. يُثمِرُ
البُستانُ
|
3.
يُغَرِّدُ الطائرُ
|
Bab Jumlah Fi’liyyah
Kelompok 4
Nama :
1.
Siti zulaikha
|
2.
Nur khasanah
|
3.
Mohammad yasin
|
4.
Imam syafi’i
|
Jumlah Fi’liyyah (Verbal Sentence)
فعليةجملة jumlah fi’liyyah
(kalimat verbal) merupakan kalimat yang di awali dengan fi'l
فعل (verbal/ kata kerja). Bagian utama dari jumlah fi’liyyah adalah فعل fi'l danفاعل fa:'il (pelaku
/ subyek). Jumlah fi’liyyah mempunyai susunan yang umumnya berupa
ﺟﻣﻟﺔ ﻓﻌﻠﻳﺔ
ظرف
<-- بهمفعول <-- فاعل <-- فعل
keterangan obyek subyek verba
Apabila fa’il (subyek) berupa nomina
orang ketiga berbentuk tunggal, dual, atau jamak, maka fi’il tetap dalam bentuk
verbal orang ketiga tunggal. Akan tetapi, fi’il tetap harus menyesuaikan diri dengan
subyek dalam hal gender atau jenis, yaituمُؤنّث (feminin) atauمُذكّر
(maskulin). Mari kita lihat contoh berikut:
1. الصلاةِبعدالقرءانَالمهندسُقرأ
“insinyur itu membaca Al-Qur’an
setelah shalat”
قرأ = فعل
المهندسُ = فاعل
القرءانَ = بهمفعول
ظرف = بعد الصلاةِ
2. الصلاةِبعدالقرءانَالمهندسُونَقرأ
“para insinyur itu membaca
Al-Qur’an setelah shalat”
قرأ = فعل
المهندسُونَ = فاعل
القرءانَ = بهمفعول
ظرف = بعد الصلاةِ
3. البحيرةِشاطئالجريدةَالطالبةُقرأت
“mahasiswa itu membaca koran di tepi danau”
قرأت = فعل
الطالبةُ = فاعل
الجريدةَ = بهمفعول
ظرف = شاطئ
البحيرةِ
4. البحيرةِشاطئالجريدةَالطالبتَانِقرأت
“kedua mahasiswa itu membaca koran di tepi danau”
قرأت = فعل
الطالبتَانِ = فاعل
الجريدةَ = بهمفعول
ظرف = شاطئ
البحيرةِ
ﺍﻟﺘﻤﺮﻴﻦ
١.
ﺍﻠﺭّﺠﻝ - ﺍﻠﻘﺭﺍٓﻦ - ﻔﻰ١ﻠﻤﺴﺠﺪ - ﻗﺭﺃ
۲. ﻴﮑﻨﺲ - ﻔﻰﺍﻟﺑﻳﺖ - ﺯﻴﺪ
٣. ﻳﻁﺑﺦ - ﻔﻰﺍﻟﻤﻁﺑﺦ- ﻋﻤﺮ - ﺍﻟﻟﺤﻡ
ﺠﻟﺴﺖ
- ﺍﻟﻬﻨﺪﺍﺖ- ﻔﺍﻟﺑﻴﺖ .٤
Bab
Syibhul Jumlah
Kelompok 5
Nama :
1.
Masjudi Khamdan
|
2.
Rohmanu Muhammad
|
3.
Moh. Imam Fauzi
|
4.
Zainullah Lafi
|
5.
Wildan Rh
|
SYIBHUL JUMLAH
S
|
yibhul Jumlah adalah rangkaian kata (tersusun dari
dua kata atau lebih) yang mirip dengan kalimat(jumlah) namun ia bukan kalimat
(jumlah) karena tidak memenuhi kaedahyangsempurna.
A.
Contoh Huruf Jar dan dhorof
B.
Contoh syibhul
jumlah
a)
Menggunakan
huruf huruf jar “ مِنَ السُوْقِ”
b)
Menggunakan
dhorof “ أمَامَ المَنْزِلِ ”
Catatan : Isim yang
terletak setelah huruf jer dan zhorof maka secara umum berharokat akhir kasroh ( Isim Majrur )
Contoh
:
·
بلمِرْسَم
|
·
الى المسجد
|
·
الى ألمَقْصف
|
·
الحِزانة جَانِبَ
|
·
الى المكتبة
|
·
على السّاعة
|
·
فى القمامة
|
·
أمَامَالسّاحة
|
· فى الفصل
|
·
على الكرسىّ
|
C. Latihan
Carilah Yang Termasuk Syibhul Jumlah
فِيْ الْبَيْتِ
هَذَا بَيْتِيْ,بَيْتِيْ أَمَامَ
الْمَسْجِدِ, بَيْتِيْ جَمِيْلٌ, فِيْهِ حَدِيْقَةٌ صَغِيْرَةٌ. هَذِهِ
غُرْفَتِيْ, فِيْهَا نَافِذَةٌ كَبِيْرَةٌ وَمِرْوَحَةٌ جَمِيْلَةٌ. هَذَا
سَرِيْرَيْ وَهَذَا كُرْسِيِّ وَهَذَا مَكْتَبِيْ. سَاعَتِيْ وَقَلَمِيْ
وَكِتَابِيْ عَلَى الْمَكْتَبِ وَحَقِيْبَتِيْ تَحْتَ الْمَكْتَبِ. نَافِذَةُ
غُرْفَتِيْ مَفْتُوْحَةٌ.
هَذِهِ غُرْفَةُ أَخِيْ وَتِلْكَ غُرْفَةُ أُخْتِيْ, غُرْفَةُ أَخِيْ وَأُخْتِيْ كَبِيْرَةٌ, غُرْفَةُ أَخِيْ أَمَامَ غُرْفَتِيْ وَغُرْفَةُ أُخْتِيْ أَمَامَ غُرْفَةِ أُمِّيْ. لِيْ أَخٌ وَاحِدٌ اسْمُهُ بُوْدِيْ, وَلِيْ أُخْتٌ وَاحِدَةٌ اسْمُهَا لَيْلَى. أَبِيْ وَأُمِّيْ فِيْ تِلْكَ الْغُرْفَةِ الْكَبِيْرَةِ. أَنَا أُحِبُّ أَبِيْ وَأُمِّيْ وَأُحِبُّ أَخِيْ وَأُخْتِيْ.
هَذِهِ غُرْفَةُ أَخِيْ وَتِلْكَ غُرْفَةُ أُخْتِيْ, غُرْفَةُ أَخِيْ وَأُخْتِيْ كَبِيْرَةٌ, غُرْفَةُ أَخِيْ أَمَامَ غُرْفَتِيْ وَغُرْفَةُ أُخْتِيْ أَمَامَ غُرْفَةِ أُمِّيْ. لِيْ أَخٌ وَاحِدٌ اسْمُهُ بُوْدِيْ, وَلِيْ أُخْتٌ وَاحِدَةٌ اسْمُهَا لَيْلَى. أَبِيْ وَأُمِّيْ فِيْ تِلْكَ الْغُرْفَةِ الْكَبِيْرَةِ. أَنَا أُحِبُّ أَبِيْ وَأُمِّيْ وَأُحِبُّ أَخِيْ وَأُخْتِيْ.
Bab Maf’ul bih
Kelompok 6
Nama :
1. Peni Dwi Susanto
|
|
2. Yekti Qona’atin Khoiriyah
|
|
3. Rofi’atul Azizah
|
|
4. M. Syaifullah
|
|
5. Mustofa
|
Pada kesempatan kali ini kita akan membahas
tentang maf’ul bih. Dalam bab ini kita membahas
tentang definisi maf’ul bih, pembagian maf’ul bih, ketentuan dalam maf’ul bih dan contoh maf’ul
bih dalam al Quran.
Untuk lebih jelas tentang maful bih Perhatikan
contoh kalimat pada tabel berikut ini :
قَرَاَ مُحَمَّدُ اَلْكِتَابَ
|
MUHAMMAD MEMBACA BUKU
|
Qoroa : predikat (fi’il)
Muhammadu
: subjek (fa’il)
Alkitaba :
objek (maf’ul bih)
|
اَكَلَ عُثْمَانُ رُزًّا
|
USMAN MAKAN NASI
|
Akala :
predikat (fi’il)
Utsman :
subjek (fa’il)
Ruzzan :
objek (maf’ul bih)
|
كَتَبَ عُمَرُ رِسَالَةً
|
UMAR MENULIS SURAT
|
Kataba :
predikat (fi’il)
Umaru :
subjek (fa’il)
Risalatan
: objek (maf’ul bih)
|
ضَرَبَ مُحَمَّدُ سَارِقًا
|
MUHAMMAD MEMUKUL PENCURI
|
Dhoroba :
predikat (fi’il)
Muhammadu
: subjek (fa’il)
sariqon :
objek (maf’ul bih)
|
Dari tabel di atas bisa kita pahami bahwa maf’ul bih
(dalam bahasa arab) sama dengan objek dalam bahasa
Indonesia. Dalam kaidah bahasa arab maf’ul bih bisa didefinisikan sebagai
berikut :
1.
DEFINISI (تَعْرِيْف )
a) Isim (kata benda) yang menunjukan
pada sesuatu atau orang yang dikenai pekerjaan (atau dalam bahasa Indonesia
disebut dengan objek).
b) Isim (kata
benda) yang dibaca nashab yang dikenai pekerjaannya fa’il (pelaku pekerjaan).
2. PEMBAGIAN
MAF’UL BIH
Maf’ul bih terbagi kepada 2 bagian yaitu :
1. Dzohir (ظَاهِرٌ)
Maf’ul bih
isim dzohir adalah maf’ul (objek) yang menunjukan kepada nama atau benda dan
bukan berupa kata ganti. Perhatikan contoh berikut.
MUHAMMAD
MENGAMBIL BUKU . Yang menjadi maf’ul bih adalah
kata كِتَابًا (kata كِتَابًا adalah maf’ul bih dzohir karena berupa kata benda dan bukan kata ganti)
|
كِتَابًا اَخَذَ مُحَمَّدُ
|
2. Dhomir (ضَمِيْرٌ)
Maf’ul bih isim dhomir adalah maf’ul
(objek) yang menunjukkan kepada nama atau benda dan berupa kata ganti.
Perhatikan contoh berikut :
MUHAMMAD MENGAMBILNYA (BUKU). Yang
menjadi maf’ul bih adalah kata هُ (kata هُ adalah maf’ul
bih dhomir karena berupa kata ganti)
|
اَخَذَهُ مِنَ االمَكْتَبَةِ
|
3. KETENTUAN
MAF’UL BIH
Baris Maf’ul bih harus nasab
Mari kita lihat contoh di bawah ini
اَكَلَ مُحَمَّدُ رُزًّا
|
Muhammad makan nasi
Kata yang digaris bawahi yaitu kata رُزًّا
Barisnya dinasabkan karena kedudukannya menjadi
maful bih (objek)
|
عَلَّمَ اُسْتَاذٌ تِلْمِيْذًا
|
Guru mengajar murid
Kata yang digaris bawahi yaitu kata تِلْمِيْذًا barisnya dinasabkan karena kedudukannya menjadi
maf’ul bih (objek)
|
4. Beberapa contoh maf’ul bih dalam al
Qur’an
Ayat
|
Surat
|
Keterangan
|
وَرَاَيْتَ النَاسَ يَدْخُلُوْنَ فِيْ
دِيْنِ اللهِ اَفْوَاجًا
|
Q.S An Nasr : 2
Dan Engkau melihat Manusia masuk islam dengan
berbondong bondong
|
رَاَيْ (melihat
: fiil (predikat)
تَ (engkau : fail (subjek))
النَاسَ (manusia
: maf’ul bih (objek)) maf’ul bih nya dzohir. Karena jadi
maf’ulbih maka barisnya di nasabkan dibaca annasa
|
اَلْهَــكُمُ التَكَاثُرُ
|
Q.S Attakatsur : 1
Telah melalaikan kepadamu hidup bermegah megahan
|
الْهَـ (melalaikan
: fi’il (predikat))
كُمُ (kepadamu
: maf’ul bih (objek)
التَكَاثُرُ (bermegah-megahan
: fa’il (subjek)
Jenis
maf’ul bih pada ayat ini dibuat dari isim dhomir yaitu lafadz كُمْ (kamu)
|
حَتَى زُرْتُمُ الْمَقَابِرَ
|
Q.S At takatsur : 2
Hingga Engkau masuk kedalam kubur
|
زُرْ (masuk
“ fi’il : predikat)
تُمُ (kamu :
fa’il : subjek)
الْمَقَابِرَ (kubur
: maf’ul bih : objek)
|
اِيَّاكَ نَعْبُدُ
|
Q.S Al Fatihah : 5
|
اِيَاكَ (hanya
kepadamu : maf’ul bih (objek)
نَعْبُدُ (kami :
fa’il (subjek) beribadah : predikat (fi’il)
|
5. Latihan
1.
Apa
yang dimaksud dengan maf’ul bih?
2.
Pembagian
maf’ul bih ada berapa?
3.
Berikan
contoh maf’ul bih!
4.
Apa
tanda tanda maf’ul bih!
|
|
|
اَلْكِتَابَ
|
مُحَمَّدُ
|
قَرَاَ
|
5.
Mana
yang yang termasuk fa’il, fi’il dan maf’ul bih
6.
Urutkan kalimat di bawah
ini!
·
اَكَلَ- عُثْمَانُ-
رُزًّا
·
ضَرَبَ-
مُحَمَّدُ-
سَارِقًا
·
كَتَبَ-
عُمَرُ- رِسَالَةً
Bab lam amar
Kelompok 7
Nama :
1.
Nina Fauziana
|
2.
Imam Daerobi
|
3.
Sofiatul Munawaroh
|
4.
Moh. Alaudin
|
LAM AMAR
Adapun
yg dikatakan amar(perintah) adalah menuntut
pekerjaan atas
jalan isti’laa’(dari yang lebih tinggi ke yang lebih rendah)
Contoh: اِ
جْلِسْ
a.
Bentuk
amar ada empat (4)
1.
fi’il
amar.
Contoh : خُذْ ا لْكِتَا بَ بِقُوَّ ةٍ
2.
mudhorik
yg bersambung dengan lam amar.
Contoh:سَعَةٍ لِيُنْفِقْ
دُ وْ
3.
isim
fi’il amar.
Contoh :
حَيَّ عَلَ ا لصَّلاَ ةِ
4.
masdar
yg mengganti tugasnya lam amar.
Contoh:سَحْيًا فِى اْ لخَيْرِ
b.
Buatlah
lafadz - lafadz di bawah ini menggunakan lam amar:
Contoh:
ل + أَ نْفَقَ + يُنْفِقُ => لِيُنْفِقْ
Soal
:
ل + أَ ضْرَ بَ + يُضْرِ بُ :
ل + أَ نْصَرَ + يُنْصِرُ :
ل + أَ كْرَمَ + يُكْرِمُ
:
Bab Laa Nahi
Kelompok 8
Nama :
1.
M. Aly Ainurrofiq
|
2.
Muhammad Afif Asyafuq
|
3.
Sinta Ratnasari
|
4.
Mahfud Azizi
|
5.
Zuhrotul Mutammimah
|
A.
PENGERTIAN LAM
NAHI (LAM NAHIYAH)
1.
Laa Nahiyah
Laa nahiyah adalah huruf لاَ yang berfungsi untuk melarang (diartikan janganlah)
Ciri dari laa nahiyah adalah menjazmkan fi’il mudhori’.
Contoh:
لاَتَمْزَحْ (Janganlah kamu begurau!)
لاَتَدْخُلاَ (Janganlah kalian berdua masuk!)
لاَتَلْعَبُوْا (Janganlah kalian semua bermain!)
Laa nahiyah adalah huruf لاَ yang berfungsi untuk melarang (diartikan janganlah)
Ciri dari laa nahiyah adalah menjazmkan fi’il mudhori’.
Contoh:
لاَتَمْزَحْ (Janganlah kamu begurau!)
لاَتَدْخُلاَ (Janganlah kalian berdua masuk!)
لاَتَلْعَبُوْا (Janganlah kalian semua bermain!)
2.
لا LAA Tholabiyah.
Disebut
LAA Nahiy, apabila diucapkan dari yg lebih tinggi kepada yg lebih rendah
derajatnya, contoh dalam Al-Qur’an :
يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ
الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
Yaa bunayya LAA TUSYRIK billaahi innasy-syirka
lazhulmun ‘azhiim = “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah,
sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.”
(QS. Luqman 13).
Disebut
LAA Du’a, apabila diucapkan dari yg lebih rendah kepada yg lebih tinggi, contoh
dalam Al-Qur’an :
رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَا إِن نَّسِينَا أَوْ
أَخْطَأْنَا
Robbanaa LAA TU’AAKHIDZNAA in nasiinaa aw
akhtho’naa = “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau
kami tersalah.
Disebut
LAA Iltimas, jika diucapkan pada sesamanya, contoh ucapan seseorang pada teman
sejawatnya :
لا تتأخر في الحضور
LAA TATA’AKHKHOR fil-hudhuuri = Jangan
terlambat hadir!
B.
PENJELASAN LAA
Kaedah Huruf "laa" Dan Pengamalannya
Ketahuilah olehmu! Bahwa laa berfungsi menasabkan Isim-isim Nakirah tanpa bertanwin. Apabila huruf "laa" bertemu secara langsung dengan Isim-isim Nakirah, maka huruf "laa" tidak terjadi pengulangan. Seperti Contoh :
: لَارَجُلَفِياَلدَّارِ.
Artinya : Tiada seorang laki lakipun dirumah
Apabila laa tidak bertemu langsung dengan Isim-isim nakirah maka wajib dirafakan dan mengulang-ulang huruf laa. Seperti Contoh :
لَافِياَلدَّارِرَجُلٌوَلَااِمْرَأَةٌ.
Artinya : tiada dirumah itu seorang laki laki dan perempuan
Jika terjadi pengulangan huruf laa, maka boleh mengamalkan laa (menjadikan laa sebagai amil yang menashabkan isim nakirah) atau membiarkan-nya. Maka jika kamu mau, kamu katakan :
.لَارَجُلَفِياَلدَّارِوَلَااِمْرَأَةَ.
Artinya : Tiada seorang laki laki pun didalam rumah dan juga perempuan
Dan jika kamu suka, kamu bisa mengkatakan:
.لَارَجُلٌفِياَلدَّارِوَلَااِمْرَأَةٌ".
Artinya : Tiada satu laki laki didalam rumah dan juga perempuan
C.
latihan
1. Apa pengertian dari Lam Nahi/ لا LAA
Tholabiyah ?
2. Adakah ciri-ciri Lam Nahi itu ?
3. Bagaimana penggunaanLam Nahi/ لا LAA
Tholabiyah?
4. Buatlah contoh laa nahi!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar