Kamis, 25 Juni 2015

modul bahasa arab



Bab Mubtada’ Dan Khabar
Oleh kelompok 1
Nama :
1.      Ujang Agil Pamungkas

2.      Nurul Chotimah

3.      Maya Candy Ningtiyas

4.      Nur Rohmawati Ulfa

5.      Maulida Ista



Mubtada’ Khobar
خبر
مبتدأ
باب
جميل
جميل
نافذۃ
جميلۃ
جميلۃ
هذا
الباب
هذاالباب
هذە
النافذۃ
هذەالنافذۃ

A.    Penjelasan:
·         مبتدأ (subjek), خبر   (predikat) atau susunan جملۃ إسميۃ
·         Mubtada’ ialah isim marfu’ yang kosong atau bebas dari amil lafadz, yakni yang merofa’kan mubtada’ itu bukan amil lafadz, seperti fa’il atau naibu fa’il, melainkan oleh amil ma’nawi yaitu oleh ibtida atau permulaan kalimat saja sedangkan khobar adalah isim marfu’yang dimusnadkan atau disandarkan kepada mubtada’, yakni tidak ada nada khobar kalau tidak ada mubtada’ dan mubtada’ itulah yang merofa’kan khobar.
·         Antara subjek dan predikat harus sesuai, artinya; jika subjeknya مذكر (Mudzakkar/laki-laki), maka predikatnya juga harus مذكر (Mudzakkar/laki-laki), sebaliknya jika subjeknyaمؤنث  (Muannats/perempuan), maka predikatnya juga harus       مؤنث (Muannats/perempuan) dan seterusnya.    


B.     Text Box: Ini jendela  : نافذۂ هذہ
Jendela itu bagus :  جميلۂ النافذۂ
Jendela ini bagus :  هذہ النافذۂ جميلۂ
Contoh








Text Box: Ini pintu :   هذا باب
Pintu itu bagus:   جميل الباب  
Pintu ini bagus:   جميل الباب هذا
 






C.   Latihan

       I.            Susunlah menjadi kalimat yang benar !
تدريبات
مثال   : باب/جميل : هذاباب, الباب جميل, هذاالباب جميل
        نافذۃ/جميلۃ : هذہ نافذۃ, النافذۃ جميلۃ, هذہ النافذۃ جميلۃ
۱. .سبورۃ/متسخۃ:
٢. فصل/واسع:
٣. مدرسۃ/نظيفۃ:
٤. مدرس/ نشيط:
٥. حديقۃ/ واسعۃ:
الفصل
هذا فصل, الفصل واسع, والفصل جميل, هو أيظا نظيف, في الفصل مكاتب وكراسي وسبورۃ, للفصل باب جميل ونوافذۃ جميلۃ, وفي الفصل ساعۃ, والساعۃ جديدۃ, وجميلۃ, وفي الفصل صورۃ, واصورۃ جميلۃ, الصورۃ علي الحائط, وفي الفصل خريطۃ, والخريطۃ جميلۃ, والخريطۃ علي الحائط أيظا, الحائط نظيف, امام الفصل فناء, والفناء واسع, وفي الفناء أزهار, والأزهار متنوعۂ, والأزهار جميلۂ.
اجيب
۱.   هل الفصل واسع!
 ٢.  هل الفصل متسخ؟
 ٣.  أين الصبورۃ؟
 ٤.  أين الخاريطۂ والفناء؟
0.                        هل الساعۂ جميلۂ؟


    II.            SEMPURNAKAN KALIMAT DI BAWAH INI !!!...
 ١ . الفصل- واسع- هذا – فصل
 ٢.   البيت – في – البيت – في – من - ربه
 ٣ . هل - نظيف؟ - متسخۂ – هي -  لا – الخريطۂ
 ٤.  كبيرۃ – لا – مدرسۃ – هل – المدرسۃ - صغيرۃ
 ٥. حديقۃ – الحديقۃ – هذہ - نظي





















Bab istifham (kata tanya)
Kelompok 2
Nama :
1.      Umi Munifatul Khoiriyah
2.      Mar’atus Sholahah
3.      Siti Fatimah
4.      Ninik Widayanti
5.      Pipit Nur Azizah




ISTIFHAM ( Kata Tanya )

أراكبا بالسيّارة ؟
هل عندك قلم ؟
بقية ادوات الإستفهام

من هذا الرّجل ؟
ما هذى ؟
متى تذهب إلى البيت ؟
كيف أنت ؟

اين حذائك ؟
ما هذى ؟
كم حزانة فى المنزل ؟
Oval Callout: Adawatul istifham yaitu  { أ و هل { yang artinya:
ايّ قلام هذا ؟





1.    Apakah kamu mengendarai mobil?
2.    Apakah kamu mempunyai pulpen?

Teori :
Hamzah dan Hal disini menunjukkan pertanyaan dan digunakan menanyakan isi kalimat
Rounded Rectangular Callout: Baqiyatul adawatil istifham :Hamzah juga bisa untuk menanyakan tentang satu                                   






1.      siapakah lelaki ini?
2.      Apa itu?
3.      Kapankah kamu kerumahku?
4.      Dimana sepatumu?
5.      Bagaimana keadaanmu ?
6.      Berapa lemari dirumahmu?
7.      Pena apakah ini ?

القواعد :
من :  يسأل بها عن العقلاة
ما :  يسأل بها عن غير العقلاة
متى :  يسأل بها عن الزّمان
اين :  يسأل بها عن المكان
كيف :  يسأل بها عن الحال
كم :  يسأل بها عن العدد
ايّ :  يسأل بها عن جميع ما تقدم
Istifham juga memiliki kata lain selain hamzah dan hal. Termasuk kata istifham yang lain adalah :
·         Man                 :  untuk menanyakan orang
·         Maa                 :  untuk menanyakan bukan orang
·         Mataa              :  untuk menanyakan waktu
·         Aina                :  untuk menanyakan tempat
·         Kaifa               :  untuk menanyakan keadaan
·         Kam                :  untuk menanyakan bilangan
·         Ayyun             :  untuk menanyakan semua hal  








Bab Jumlah Ismiyah
Kelompok 3
Nama :
1.     Niningsih
2.     Nur Laili
3.     Nadyatus Sa’adah
4.     Mahmud Rofi’i



JUMLAH ISMIYAH

Jumlah ismiyah merupakan susunan kalimat yang diawali dengan ism (kata benda). Biasanya rangkaian kata yang sempurna itu terdiri atas paling sedikitnya dua kata atau lebih. Berikut adalah contoh kalimat yang terdiri atas dua kata saja 
        ·  Taman itu indah  الحديقة جميلة
        ·  Masjid itu luas     المسجد واسع
       ·   Hujan turun نزل المطر
Kalau kita perhatikan contoh-contoh di atas pada kalimat (al hadiqah jamilah) taman itu indah terdiri dua suku kata. Membaca atau mendengar kalimat tersebut semua oarng pasti paham karena ungkapan ini mengandung pikiran yang lengkap. dan karena itu di sebut kalimat sempurna.
A.    Pengertian Jumlah Ismiyah

كل جملة  تتر كب من مبتد ا وخبرتسمى جملة اسمية
Setiap kalimat yang tersusun dari mubtada dan khabar dinamakan Jumlah ismiyah.
Pendapat lain berpendapat :
Selain itu Jumlah ismiyah merupakan susunan kalimat yang diawali dengan Isim (kata benda).
           
Contoh: 
(المَسْجِدُ كَبِرٌ masjid itu besar)
( الدَارُ وَاسِعَةٌ  rumah itu luas )
Dari contoh di atas lafaz al masjidu adalah mubtada’, dan lafaz kabiirun adalah khobar. Mubtada’ adalah Isim yang terletak di awal Jumlah yang di baca Rofa’.
Khobar adalah Isim yang berfungsi untuk melengkapi mubtada’ agar menjadi kalimat yang sempurna atau dalam bahasa arab dikenal dengan al jumlah al mufidah, begitu pun contoh yang lainnya.
Jumlah dalam bahasa Indonesia dapat diartikan dengan susunan kalimat yang terdiri dari dua kata. Sebelum kita membahas Jumlah ismiyah lebih jauh ada baiknya kita bahas terlebih dahulu pengertian Al Ismu atau al Ismyah.
Al Ismu adalah lafaz dalam bahasa arab yang menunjukkan makna suatu benda.
Contoh:  Muhammad, qolamun (pulpen), kirdun  (kera).
Di dalam Al Ismu terdapat tanda-tanda. Di antaranya adalah
a.       Menerima AL
Contoh: Rumah  (البيت) ,Papan tulis   السبورة
b.      Menerima tanwin
Contoh: kitabunbuku كتاب
c.       Biasa di dahului oleh huruf jar.
Huruf  jar yaitu (didalam) في, (ke)  الي, (dari) من, ( عن, (diatas) علي , (seperti)  الكاف, (dengan) الباء.
Contoh: (didalam masjid) في المسجد (ke rumah)الي بيت ,(dari kelas) من فصل.
B.     Kaidah-kaidah
Dalam Jumlah ismiyah terdapat kaidah-kaidah yang pembahasannya sangat panjang dan mendetail.
       ·         Dibaca Rofa
Tanda Rofa’ pada Isim adalah dhommah, wawudan  alif
Contoh:البَيْتُ صَغِيْرٌ rumah itu kecil), al muslimuuna mahiiruuna المُسْلِمُوْنَ مَهِيْرُوْنَ ( orang-orang muslim itu pintar), al tholibaani ‘alimaaniالطَالِبَانِ عَاِلمَانِ   ( dua murid itu pintar).

       ·  Mubtada’ harus berupa  Isim Ma’rifat.
Yang di maksud Isim Ma’rifat adalah Isim yang sudah jelas maknanya. Isim ma’rifat bisa berupa:
   o   Isim alam ( nama sesuatu)
Contoh:  ahmadun  اَحْمَدٌ( nama orang), Indonesia اِنْدُوْنِيْسِيَا  ( nama Negara), baitunبَيْتٌ ( nama tempat)
       ·  isim dhomiir
Isim dhomiir yang bisa menjadi mubtada ’hanyalah isim dhomir yang munfasil yaitu:
  Ø  هو (dia Laki-laki 1),   هما ( dia laki-laki 2),  هم ( mereka laki-laki banyak),
  Ø  هي  ( dia perempuan 1),   هما  ( dia perempauan 2), هنّ ( mereka pr),
  Ø   انت  ( kamu laki-laki 1),   انتما  ( kamu laki-laki 2),    انتم (kalian laki-laki),
  Ø   انت (kamu 1 perempuan),   انتما (kamu 2 perempuan),  انتنّ ( kalian perempuan),
  Ø   انا (saya),   نحن  ( kami / kita).
Contoh:  هُوَ طَوِيْلٌ ( dialaki-laki 1 tinggi),  اَنْتَ مُدَرِسٌ ( kamu laki-laki 1 guru)
       · Isim yang kemasukan al
Contoh:    الفصل جميل ( kelas itu indah
      ·   Khobar berupa isim nakiroh
Isim nakiroh adalah isim yang maknanya tidak jelas atau masih umum.Tanda isim nakiroh adalah adanya tanwin.
Contoh;
) البِلَاطَ نَظِيْفٌ lantai itu bersih)
      ·  Mubtada’ dan khobar harus bersesuaian dalam hal muannas dan muzakar serta mufrod, musanna dan jama’nya.
Contoh;
 فَاطِمَةُ جَمِيْلَةٌ  (fathimah itu cantik) زَيْدٌ جَمِيْلٌ ( zaid itu ganteng)الكرة صغيرة   ( bola itu kecil ) التلميذان ماهران  (murid dua itu pintar) الطالبون ضاحكون ( murid-murid itu adalah orang-orang tertawa).

C.     Latihan soal
1. Buatlah jumlah ismiyah dengan cara meletakkan khobar yang pas untuk mubtada berikut:
1. المَدرَسَة
2. الثَّوب
3. الحِذاء
2. Buatlah jumlah ismiyah dengan cara meletakkan mubtada yang pas untuk khobar berikut:
1. حُلو
2. سَريع
3. جَميل

3. Buatlah tiga jumlah ismiyah, mubtada pertama adalah manusia, mubtada kedua adalah hewan, dan mubtada ketiga adalah tetumbuhan
1.
2.
3.
4. Dari beberapa jumlah berikut, mana jumlah fi’liyah, jumlah ismiyah, fi’il, faa’il, mubtada, dan khobarnya.
1. يَسقُطُ الجِدار
2. يَشتَدُّ الحَرّ في الصَّيفِ
3. يَجولُ التّاجِر في البَلَدِ
4. الزُّجاج مَكسور
5. القِطّ جائع

5. Gantilah jumlah ismiyah di bawah ini ke jumlah fi’liyah!
1. الوَلَدُ نائمٌ
2. الكِتابُ نافِعٌ
3. المَطَرُ كَثيرٌ
6. Rubahlah jumlah fi’liyah berikut ke jumlah ismiyah!
.1ضاعَ المِفتاحُ
2. يُثمِرُ البُستانُ
3. يُغَرِّدُ الطائرُ




Bab Jumlah Fi’liyyah
Kelompok 4
Nama :
1.      Siti zulaikha
2.      Nur khasanah
3.      Mohammad yasin
4.      Imam syafi’i



Jumlah Fi’liyyah (Verbal Sentence)

  فعليةجملة jumlah fi’liyyah (kalimat verbal) merupakan kalimat yang di awali     dengan fi'l فعل (verbal/ kata kerja). Bagian utama dari jumlah fi’liyyah adalah فعل fi'l danفاعل fa:'il (pelaku / subyek).  Jumlah fi’liyyah mempunyai susunan yang umumnya berupa
ﺟﻣﻟﺔ ﻓﻌﻠﻳﺔ

ظرف    <--    بهمفعول    <--    فاعل    <--    فعل
     keterangan                        obyek                                subyek verba

Apabila fa’il (subyek) berupa nomina orang ketiga berbentuk tunggal, dual, atau jamak, maka fi’il tetap dalam bentuk verbal orang ketiga tunggal. Akan tetapi, fi’il tetap harus menyesuaikan diri dengan subyek dalam hal gender atau jenis, yaituمُؤنّث (feminin) atauمُذكّر (maskulin). Mari kita lihat contoh berikut:
 1.  الصلاةِبعدالقرءانَالمهندسُقرأ 
                                               
                                                            “insinyur itu membaca Al-Qur’an setelah shalat”
قرأ      = فعل
 المهندسُ        =  فاعل
القرءانَ  =   بهمفعول
ظرف  =  بعد الصلاةِ

2.  الصلاةِبعدالقرءانَالمهندسُونَقرأ 
 “para insinyur itu membaca Al-Qur’an setelah shalat”
   قرأ      =    فعل
 المهندسُونَ         =   فاعل
القرءانَ   =   بهمفعول
ظرف  =   بعد الصلاةِ


3. البحيرةِشاطئالجريدةَالطالبةُقرأت 
                                                                      “mahasiswa itu membaca koran di tepi danau”
 قرأت      =    فعل
 الطالبةُ         =   فاعل
الجريدةَ   =   بهمفعول
ظرف  =  شاطئ  البحيرةِ 


4.  البحيرةِشاطئالجريدةَالطالبتَانِقرأت                                
                                                    “kedua mahasiswa itu membaca koran di tepi danau”
قرأت      =    فعل
الطالبتَانِ         =   فاعل
الجريدةَ   =   بهمفعول
ظرف  =  شاطئ  البحيرةِ 




ﺍﻟﺘﻤﺮﻴﻦ
١. ﺍﻠﺭّﺠﻝ - ﺍﻠﻘﺭﺍٓﻦ - ﻔﻰ١ﻠﻤﺴﺠﺪ - ﻗﺭﺃ


۲. ﻴﮑﻨﺲ - ﻔﻰﺍﻟﺑﻳﺖ - ﺯﻴﺪ



٣. ﻳﻁﺑﺦ - ﻔﻰﺍﻟﻤﻁﺑﺦ- ﻋﻤﺮ - ﺍﻟﻟﺤﻡ


ﺠﻟﺴﺖ - ﺍﻟﻬﻨﺪﺍﺖ- ﻔﺍﻟﺑﻴﺖ   .٤









Bab Syibhul Jumlah
Kelompok 5
Nama :
1.      Masjudi Khamdan
2.      Rohmanu Muhammad
3.      Moh. Imam Fauzi
4.      Zainullah Lafi
5.      Wildan Rh




SYIBHUL JUMLAH
S
yibhul Jumlah adalah rangkaian kata (tersusun dari dua kata atau lebih) yang mirip dengan kalimat(jumlah) namun ia bukan kalimat (jumlah) karena tidak memenuhi kaedahyangsempurna.


A.     Contoh Huruf Jar dan dhorof

B.     Contoh syibhul jumlah
a)      Menggunakan huruf huruf jar “ مِنَ السُوْقِ

b)      Menggunakan dhorof “ أمَامَ المَنْزِلِ


Catatan : Isim yang terletak setelah huruf jer dan zhorof maka secara umum berharokat akhir kasroh  ( Isim Majrur )

Contoh :
·         بلمِرْسَم
·         الى المسجد
·         الى ألمَقْصف
·         الحِزانة جَانِبَ
·         الى المكتبة
·         على السّاعة
·         فى القمامة
·         أمَامَالسّاحة
· فى الفصل
·         على الكرسىّ














C.   Latihan
Carilah Yang Termasuk Syibhul Jumlah

فِيْ الْبَيْتِ
هَذَا بَيْتِيْ,بَيْتِيْ أَمَامَ الْمَسْجِدِ, بَيْتِيْ جَمِيْلٌ, فِيْهِ حَدِيْقَةٌ صَغِيْرَةٌ. هَذِهِ غُرْفَتِيْ, فِيْهَا نَافِذَةٌ كَبِيْرَةٌ وَمِرْوَحَةٌ جَمِيْلَةٌ. هَذَا سَرِيْرَيْ وَهَذَا كُرْسِيِّ وَهَذَا مَكْتَبِيْ. سَاعَتِيْ وَقَلَمِيْ وَكِتَابِيْ عَلَى الْمَكْتَبِ وَحَقِيْبَتِيْ تَحْتَ الْمَكْتَبِ. نَافِذَةُ غُرْفَتِيْ مَفْتُوْحَةٌ.
هَذِهِ غُرْفَةُ أَخِيْ وَتِلْكَ غُرْفَةُ أُخْتِيْ, غُرْفَةُ أَخِيْ وَأُخْتِيْ كَبِيْرَةٌ, غُرْفَةُ أَخِيْ أَمَامَ غُرْفَتِيْ وَغُرْفَةُ أُخْتِيْ أَمَامَ غُرْفَةِ أُمِّيْ. لِيْ أَخٌ وَاحِدٌ اسْمُهُ  بُوْدِيْ, وَلِيْ أُخْتٌ وَاحِدَةٌ اسْمُهَا لَيْلَى. أَبِيْ وَأُمِّيْ فِيْ تِلْكَ الْغُرْفَةِ الْكَبِيْرَةِ. أَنَا أُحِبُّ أَبِيْ وَأُمِّيْ وَأُحِبُّ أَخِيْ وَأُخْتِيْ.











Bab Maf’ul bih

Kelompok 6

Nama :

1.      Peni Dwi Susanto

2.      Yekti Qona’atin Khoiriyah
3.      Rofi’atul Azizah

4.      M. Syaifullah

5.      Mustofa





اَلْمَفْعُوْلُ بِهِ
Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang maf’ul bih. Dalam bab ini kita membahas tentang definisi maf’ul bih, pembagian maf’ul bih,  ketentuan dalam maf’ul bih dan contoh maf’ul bih dalam al Quran.
Untuk lebih jelas tentang maful bih  Perhatikan contoh kalimat pada tabel berikut ini :

قَرَاَ مُحَمَّدُ اَلْكِتَابَ

MUHAMMAD MEMBACA BUKU
Qoroa  : predikat (fi’il)
Muhammadu : subjek (fa’il)
Alkitaba : objek (maf’ul bih)
اَكَلَ عُثْمَانُ رُزًّا

USMAN MAKAN NASI
Akala : predikat (fi’il)
Utsman : subjek (fa’il)
Ruzzan  : objek (maf’ul bih)
كَتَبَ عُمَرُ رِسَالَةً

UMAR MENULIS SURAT
Kataba : predikat (fi’il)
Umaru : subjek (fa’il)
Risalatan : objek (maf’ul bih)
ضَرَبَ مُحَمَّدُ سَارِقًا

MUHAMMAD MEMUKUL PENCURI
Dhoroba : predikat (fi’il)
Muhammadu : subjek (fa’il)
sariqon   : objek (maf’ul bih)


Dari tabel di atas bisa kita pahami bahwa maf’ul bih (dalam bahasa arab) sama dengan objek  dalam bahasa Indonesia. Dalam kaidah bahasa arab maf’ul bih bisa didefinisikan sebagai berikut :

1.      DEFINISI (تَعْرِيْف )

a)       Isim (kata benda) yang menunjukan pada sesuatu atau orang yang dikenai pekerjaan (atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan objek).
b)      Isim (kata benda) yang dibaca nashab yang dikenai pekerjaannya fa’il (pelaku pekerjaan).

2.      PEMBAGIAN MAF’UL BIH

Maf’ul bih terbagi kepada 2 bagian yaitu :

1.      Dzohir (ظَاهِرٌ)
Maf’ul bih isim dzohir adalah maf’ul (objek) yang menunjukan kepada nama atau benda dan bukan berupa kata ganti. Perhatikan contoh berikut.

MUHAMMAD MENGAMBIL BUKU . Yang menjadi maf’ul bih adalah kata كِتَابًا   (kata كِتَابًا   adalah maf’ul bih dzohir karena  berupa kata benda dan bukan kata ganti)
 كِتَابًا اَخَذَ مُحَمَّدُ
2.      Dhomir (ضَمِيْرٌ)

Maf’ul bih isim dhomir adalah maf’ul (objek) yang menunjukkan kepada nama atau benda dan berupa kata ganti. Perhatikan contoh berikut :

MUHAMMAD MENGAMBILNYA (BUKU). Yang menjadi maf’ul bih adalah kata هُ    (kata هُ    adalah maf’ul bih dhomir karena berupa kata ganti)
اَخَذَهُ مِنَ االمَكْتَبَةِ 


3.      KETENTUAN MAF’UL BIH
Baris Maf’ul bih harus nasab
Mari kita lihat contoh di bawah ini


اَكَلَ مُحَمَّدُ رُزًّا
Muhammad makan nasi
Kata yang digaris bawahi yaitu kata  رُزًّا
 Barisnya dinasabkan karena kedudukannya menjadi maful bih (objek)
عَلَّمَ اُسْتَاذٌ تِلْمِيْذًا
Guru mengajar murid
Kata yang digaris bawahi yaitu kata تِلْمِيْذًا  barisnya dinasabkan karena kedudukannya menjadi maf’ul bih (objek)

4.      Beberapa contoh maf’ul bih dalam al Qur’an

Ayat
Surat
Keterangan
وَرَاَيْتَ النَاسَ يَدْخُلُوْنَ  فِيْ دِيْنِ اللهِ اَفْوَاجًا
Q.S An Nasr : 2
Dan Engkau melihat Manusia masuk islam dengan berbondong bondong
رَاَيْ (melihat : fiil (predikat)
تَ  (engkau : fail (subjek))
النَاسَ (manusia : maf’ul bih (objek)) maf’ul bih nya dzohir. Karena jadi maf’ulbih maka barisnya di nasabkan dibaca annasa
اَلْهَــكُمُ التَكَاثُرُ
Q.S Attakatsur : 1
Telah melalaikan kepadamu hidup bermegah megahan
الْهَـ (melalaikan : fi’il (predikat))
كُمُ (kepadamu : maf’ul bih (objek)
التَكَاثُرُ (bermegah-megahan : fa’il (subjek)
 Jenis maf’ul bih pada ayat ini dibuat dari isim dhomir yaitu lafadz  كُمْ (kamu)
حَتَى زُرْتُمُ الْمَقَابِرَ
Q.S At takatsur : 2
Hingga Engkau masuk kedalam kubur
زُرْ (masuk “ fi’il : predikat)
تُمُ (kamu : fa’il : subjek)
الْمَقَابِرَ (kubur : maf’ul bih : objek)
اِيَّاكَ نَعْبُدُ
Q.S Al Fatihah : 5
اِيَاكَ (hanya kepadamu : maf’ul bih (objek)
نَعْبُدُ (kami : fa’il (subjek) beribadah : predikat (fi’il)

5. Latihan
1.      Apa yang dimaksud dengan maf’ul bih?
2.      Pembagian maf’ul bih ada berapa?
3.      Berikan contoh maf’ul bih!
4.      Apa tanda tanda maf’ul bih!



اَلْكِتَابَ

مُحَمَّدُ
قَرَاَ
5.      Mana yang yang termasuk fa’il, fi’il dan maf’ul bih
6.       Urutkan kalimat di bawah ini!
·         اَكَلَ-  عُثْمَانُ- رُزًّا 
·         ضَرَبَ- مُحَمَّدُ- سَارِقًا
·         كَتَبَ- عُمَرُ- رِسَالَةً



Bab lam amar
Kelompok 7
Nama :
1.      Nina Fauziana
2.      Imam Daerobi
3.      Sofiatul Munawaroh
4.      Moh. Alaudin



LAM  AMAR
Adapun yg dikatakan amar(perintah) adalah menuntut  pekerjaan  atas jalan isti’laa’(dari yang lebih tinggi ke yang lebih rendah)
Contoh: اِ جْلِسْ
a.       Bentuk amar ada empat (4)

1.      fi’il amar.
Contoh                        : خُذْ ا لْكِتَا بَ بِقُوَّ ةٍ
2.      mudhorik yg bersambung dengan lam amar.
Contoh:سَعَةٍ  لِيُنْفِقْ دُ وْ
3.      isim fi’il amar.
Contoh                        :  حَيَّ عَلَ ا لصَّلاَ ةِ
4.      masdar yg mengganti tugasnya lam amar.
Contoh:سَحْيًا فِى اْ لخَيْرِ

b.      Buatlah lafadz - lafadz di bawah ini menggunakan lam amar:
                                                                                                                       Contoh:
ل + أَ نْفَقَ + يُنْفِقُ => لِيُنْفِقْ      
Soal :
ل + أَ ضْرَ بَ + يُضْرِ بُ :
ل + أَ نْصَرَ + يُنْصِرُ :
ل + أَ كْرَمَ + يُكْرِمُ  : 







Bab Laa Nahi
Kelompok 8
Nama :
1.      M. Aly Ainurrofiq

2.      Muhammad Afif Asyafuq

3.      Sinta Ratnasari

4.      Mahfud Azizi
5.      Zuhrotul Mutammimah





A.   PENGERTIAN LAM NAHI (LAM NAHIYAH)

Macam La




1.      Laa Nahiyah
Laa nahiyah adalah huruf
لاَ yang berfungsi untuk melarang (diartikan janganlah)
Ciri dari
laa nahiyah adalah menjazmkan fi’il mudhori’.
Contoh:
لاَتَمْزَحْ (Janganlah kamu begurau!)
لاَتَدْخُلاَ (Janganlah kalian berdua masuk!)
لاَتَلْعَبُوْا (Janganlah kalian semua bermain!)


2. لا LAA Tholabiyah.
Disebut LAA Nahiy, apabila diucapkan dari yg lebih tinggi kepada yg lebih rendah derajatnya, contoh dalam Al-Qur’an :
يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
Yaa bunayya LAA TUSYRIK billaahi innasy-syirka lazhulmun ‘azhiim = “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.” (QS. Luqman 13).
Disebut LAA Du’a, apabila diucapkan dari yg lebih rendah kepada yg lebih tinggi, contoh dalam Al-Qur’an :
رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَا إِن نَّسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا
Robbanaa LAA TU’AAKHIDZNAA in nasiinaa aw akhtho’naa = “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah.
Disebut LAA Iltimas, jika diucapkan pada sesamanya, contoh ucapan seseorang pada teman sejawatnya :
لا تتأخر في الحضور
LAA TATA’AKHKHOR fil-hudhuuri = Jangan terlambat hadir!
B.     PENJELASAN LAA

Kaedah Huruf "laa" Dan Pengamalannya
Ketahuilah olehmu! Bahwa laa berfungsi
menasabkan Isim-isim Nakirah tanpa bertanwin. Apabila huruf "laa" bertemu secara langsung dengan Isim-isim Nakirah, maka huruf "laa" tidak terjadi pengulangan. Seperti Contoh :

: لَارَجُلَفِياَلدَّارِ.
Artinya : Tiada seorang laki lakipun dirumah

Apabila laa tidak bertemu langsung dengan Isim-isim nakirah maka wajib dirafakan dan mengulang-ulang huruf laa. Seperti Contoh :

لَافِياَلدَّارِرَجُلٌوَلَااِمْرَأَةٌ.
Artinya : tiada dirumah itu seorang laki laki dan perempuan

Jika terjadi pengulangan huruf laa, maka boleh mengamalkan laa (menjadikan laa sebagai amil yang menashabkan isim nakirah) atau membiarkan-nya. Maka jika kamu mau, kamu katakan :

.لَارَجُلَفِياَلدَّارِوَلَااِمْرَأَةَ.
Artinya : Tiada seorang laki laki pun didalam rumah dan juga perempuan

Dan jika kamu suka, kamu bisa mengkatakan:

.لَارَجُلٌفِياَلدَّارِوَلَااِمْرَأَةٌ".
Artinya : Tiada satu laki laki didalam rumah dan juga perempuan

C.   latihan

1.      Apa pengertian dari Lam Nahi/ لا LAA Tholabiyah ?
2.      Adakah ciri-ciri Lam Nahi itu ?
3.      Bagaimana penggunaanLam Nahi/ لا LAA Tholabiyah?
4.      Buatlah contoh laa nahi!










Tidak ada komentar:

Posting Komentar